pUjian untuk RAHASIA
MEEDE
.
. "Rahasia Meede [adata'h] contoh sastra baru di Indonesia-thriller sejarah dengan komb...
2460 downloads
5742 Views
11MB Size
Report
This content was uploaded by our users and we assume good faith they have the permission to share this book. If you own the copyright to this book and it is wrongfully on our website, we offer a simple DMCA procedure to remove your content from our site. Start by pressing the button below!
Report copyright / DMCA form
pUjian untuk RAHASIA
MEEDE
.
. "Rahasia Meede [adata'h] contoh sastra baru di Indonesia-thriller sejarah dengan kombinasi fiksi dan fakta. Ini sejalan dengan aliran sastra dunia yang baru. Kita akan dibawa melompat ke masa VOC, lalu r"evolusi Indonesia, dan tiba-tiba ada di masa kini."
-Harry A. Poeze, Direktur penerbitan KITLVPress, Leiden, Belanda "Tidak banyak novel yang mampu memadukan imajinasi dan latar belakang sejarah. Dengan alu'r dan bahasa yang mengalir, kita dibawa E S ITO dalam lika-liku sejarah. Sebuah buku dengan dukungan riset yang amat kuat." .
.
- M. Chatib Basri, Ekonom
"Menantang kecerdasan, logika dan cara kita memandang dunia nyata, bahkan sampai cara kita menginterpretasikannya! Sebagai salah seorang pednta inovasi. saya merekomendasikan karya ini." -Effendi Ghazali, P akar komunikasi VI "Ini karya langka yang memadukan imajinasi dengan falsafah hidup, ilmu pengetahuan, heroisme, kecerdasan, idealisme, dan realitas politik yang tersembunyi. Riset yang tekun nyaris menjad�kan karya E.S. ITO ini sempurna" Ia bisa membangunkan generasi sekarang yang terlanjur mengabaikan sejarah." -Andrinov A. CharuagotpeneIiti Ekonorni Politik
"Novel sejarah selalu menin�kan imp�j .tcrsendiri.Saat setelah membacanya kita selalu ditihggcl�1Rdala1l1 ke�endirian dalam takjub pertanyaan ini: benarka.h semilit):ejadi:m be.sar yang mempengaruhi
hidup kita hari ini tak lebih dari serangkaian perbuatan unik di masa lalu oleh orang-orang yang beradj di waktu dan tempat yang tepat?
Novel Rahasia Meede pastilah bagian dari novel scjarah tersebut. Silakan termangu melihat bangunan besar negara-bangsa ini, sambi! Anda menerka-nerka ketika "bangunan" tersebut belum ada, dan tanah di mana ia berdiri sekarang masih merupakan semak belukar. di waktu lampau dengan banyak misteri yang jadi jalan setapaknya." . - udiman Sudjatmiko pegiat politik muda .
"Lewat Rahasia Meede, E.S. ITO menjelaskan dengan sangat meng gairahkan, detail-detail rahasiaJakarta." -H. Timbo Siahaan, Pemimpin Redaksi Jak TV "Novel itu dahsyat detil sejarahnya,
inspiring, Pramudya Ananta Tour
muda sudah lahir dengan kompleksitas penulis generasi abad 21 tetapi tetap gtgih membela manusia dan merayakan kebebasan."
-M. Fadjroel Rachman, esseis dan penyair "Sesuatu yang hanya jadi fakta sejarah sebuah bangsa, akan tetap tampak seperti huruf, angka, dan peristiwa yang mati. Tanpa makna. Tak bergerak. Membutakan mata. Menghidupkan kembali fakta itu lewat imajinasi yang disusun rapi dan sistematis, diiringi gairah dan pesona, serta kejutan, adalah bagian dati upaya memperlambat kcmatian sebuah bangsa. E.S. ITO, si peneruka hulu sejarah dan laju zaman, telah mencatatkan diri sebagai novelis tambo modern Republik Indonesia, justru ketika elite blfngsa ini sibuk dengan kepikunan kolektif: berputar-putar pada kekinian dan kedisinian." -Indra]. P iliang, Analis Politik CSIS, Direktur eksekutif Yayasan Harkat Bangsa Indonesia "Sebuah novel scjarah yang cukup kaya data dcngan ploting ala Dan Brown. Penuh
suspense di sana sini."
-Donny Cahral Awan, filosof
"Imajinasi latar dan ruang yang memukau .... Alur cerita yang mendebarkan .... Kognisi padat, dengan analog-analog mengejutkan, dan cenderung sarkastik... -Osrifoel Oesman, arsitek dan arkeolo'g "Karya yang sangat provokatif, berani membaca ulang sejarah yang pernah terjadi di nusantara. Setiap babak membuka banyak rahasia bangsa ini secara mengejutkan. Pemetaan Jakarta yang penuh dengan sejarah gelap diungkap E. S. ITO secara mengejutkan dan mem belalakkan mata. FIksi ini menggabungkan sesuatu yang pernah terjadi dengan begitu jeli seperti karya Frederick Forshyte dan Dan Brown, juga memiliki kandungan sastra seperti Pramudya Ananta Toer atau SB Chandra dengan karya-karya di serial les hitam. Unlknya, karya ini dilihat dari sudut pandang anak-anak Belanda sendiri yang tetap memiliki niat serakah untuk mengusung kolonialisme barn dengan kedok penelitian. Anak-anak muda wajib mengetahui dan membaca fakta-fakta yang dijadikan latar belakang historis dan dibeberkan dalam novel ini. Satu tema yang jarang diungkap pengarang lain, termasuk oleh sastrawan terkenal di nusantara. Di sini E.S. Ito punya nilai lebih yang tidak dipunyai pengarang lain. Keunikan tema mengalir dengan lancar tanpa basa-basi, sehingga sesuatu yang berat jadi mengalir indah dan punya kedalaman. Sebagai sutradara, sudah seharusnya film-ftlm Indonesia mengangkat sumber dari karya anak bangEa yang punya reputasi internasional. E. S. Ito adalah sedikit dari anak muda yang punya kepedulian terhadap itu semua." - John-de Rantau, sutradarafpenulis skenario
"Denias, Senan9ung di Atas Awan"
I
RAHA5IA MeeDe. J" •
•
"Ah, wartawan tidak banyak berubah. Selalu ingin tahu
tetapi lebih sering sok tahu, " Wiwiek tertawa lepas.
Sonai ingin membisikkan sesuatu di telinga Batu. Tetapi, . dia urungkan niat itu. Jawaban Batu jelas salah. "Mayat itu ditemukan di Tanah Merah, Bung! Tepatnya di sebuah rawa kecil yang terletak antara Tanah Merah dan Tanah T inggi. Di situlah Martin kecil itu teIEekik. " . "Lalu kenapa dibawa ke sini?" Menyadari kesalahannya,
Batu mal� sendiri· Tetapi dia tambah bingung.
"Puskesmas Tanah Merah tidak memadai. Klinik PT
RahaSl a M ade
17
Korindo jauh lebih memadai untuk autopsi sementara. Teta pi, alasan utamanya adalah evakuasi mayat. T idak rriungkin dilakukan dengan
Twin Otter. Harus lewat jalur sungai. Dari
sini nanti, Amber akan dibawa ke Merauke menggunakan ambulans yang sekarang tengah dalam perjalanan Ipenuju .
.
Slm. "
"Ohh . . .." Batu temganga menyadari kekeliruannya. Sonai tersenyum keci1 melihat wartawan Jakarta itu. "Jadi, kami tadi sudah melewatkan TKP, dong?" "Besok kalian bisa melihatnya sebelum terbang kembali ke Merauke. Nanti aku minta anak buahku menemani. TNI dan wartawan kan tidak hams selalu bermusuhan?" Batu dan Sonai menyambutnya dengan tawa. Wiwiek memesona Sonai. Tetapi, pelajaran puluhan tahun di Papua mengajarkan, tidak ada keramahan yang cuma-cuma. " Bagaimana?" Desrizal muncul dengan wajah sumringah. Dia tidak la.ngsung menjawab orang wartawan itu. IdeJ;ltitas pada jempol kaki kanan dia copot, kemudian dia ganti dengan identitas bam. "Kawan kita yang malang ini bukan lagi Amber!" ucapnya bersemangat. '1oko Prianto Surono?" Sonai membaca kertas keeil yang diikatkan pada jempol kaki kanan itu. Batu hampir tidak percaya. " Secepat itukah?" Batu menatap tidak percaya pada Desrizal. " T inggi tubuh, rarnbut, dan bentuk tubuh sama. Teng korak kepala yang sarna dengan bekas luka di atas telinga kanan. Bekas operasi pada lutut kiri dan kuku kelingking
18
E . 5 . ITO
kaki yang kecil dan terbenam pada daging. Usia, lima puluh tiga tahun persis dengan perawakan Amber," Desrizal me rengkuh bahu Batu. "Bung telah memecahkan misteri mayat .
Amber ini!"
U